I.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi, terdapat banyak komputer dan jaringan intranet internet untuk sarana produktifitas. Biaya operasional mencakup biaya pengadaan hardware an software. Biaya ini akan makin besar jika setiap komputer menggunakan sistem operasi dan aplikasi berbayar closed source proprietary, dimana lisensi hanya berlaku untuk satu komputer saja. Misalkan sistem operasi Microsoft Windows dan aplikasi Microsoft Office. Pemanfaatan bersama file dan aplikasi, editing file real time, dalam jaringan cloud, dengan interface yang user friendly, akan membantu produktifitas suatu organisasi. Dengan menjadikan intranet sebagai cloud lokal, organisasi tidak lagi bergantung pada vendor penyedia layanan cloud, sehingga menghemat biaya. Dengan memanfaatkan teknologi jaringan informasi, resource, GNU/Linux, dan open source (FOSS/ Free and Open Source Software), hal ini dapat diwujudkan.
Open source tidak menyertakan biaya lisensi yang mahal. Kode sumber terbuka, sehingga mudah dimodifikasi sesuai keperluan dan dipelajari. Open source mencakup sistem operasi dan aplikasi. GNU/Linux adalah salah satu sistem operasi open source. Penerapan open source di banyak bidang, termasuk jaringan informasi. Sehingga berbagai layanan dan teknologi dapat disediakan untuk user.
Sayangnya, di masyarakat masih terkendala informasi dan kemauan untuk pemanfaatan open source dan teknologi jaringan informasi. Pengadaan hardware dan tenaga IT memerlukan banyak biaya, apalagi ditambah dengan pembelian software untuk semua komputer yang ada. Belum lagi dengan penggunaan konvensional (memakai sendiri). Sehingga sulit menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi kerja. Lisensi yang bebas dan tidak terikat (sehingga bisa digunakan di banyak komputer), kemampuan untuk berbagi (file, aplikasi) dan editing file real time, serta kemampuan utnuk setup sendiri cloud di jaringan lokal, seharusnya bisa dimanfaatkan oleh organisasi dan masyarakat untuk penyelesaian masalah yang ada.
Pada studi yang penulis lakukan, EyeOS dan GNU/Linux, sebagai produk open source, mampu memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Dipadukan dengan jaringan cloud SAAS lokal yang dibuat di intranet menggunakan GNU/Linux, sehingga menghemat biaya pemakaian jasa cloud dari vendor luar. Fakta yang ada, hampir semua organisasi memiliki intranet serta open source dan GNU/Linux mudah diperoleh dan dapat diperbanyak secara legal.
Riset ini bertujuan untuk membuktikan kemampuan GNU/Linux dalam membuat jaringan cloud lokal di intranet, membuktikan kemampuan eyeOS sebagai sistem operasi web based untuk pemakaian bersama, mempelajari cara kerja dari eyeOS dari sudut pandang jaringan informasi, serta analisa skalabilitas dan kehandalan berdasarkan skenario pengujian yang penulis lakukan.